Mau Menjadi Seorang yang Hafal Qur’an? Kenali Motivasi Berikut

Sahabat Al-Quran yang dirahmati Allah SwT.

Bagaimana agar kita bisa selalu semangat dan mudah cara mengaji dan menghafal Al-Quran? Berikut ini adalah pengalaman penulis sendiri, beberapa pengalaman yang tak terlupakan.

Sebelumnya, belajar mengaji dan menghafal Al-Quran bukanlah kegiatan yang mengasyikkan bagi penulis (dan mungkin bagi sebagian Anda) sampai suatu saat kita menemukan motivasi yang luar bisa, sebagai pengalaman yang tidak terlupakan. Ada 6 hal yang membuat penulis semangat untuk belajar mengaji dan menghafal Al-Quran:

Motivasi Pertama. Beberapa tahun lalu, ibunda mertua penulis (Ibu Musyarofah) sakit di Banyuwangi dan sudah dirawat beberapa waktu di sana. Kabupaten Banyuwangi yang dikenal dengan wisata alamnya ternyata belum memiliki fasilitas kesehatan yang cukup standar untuk penyakit2 berat. Akhirnya Ibunda mertua kami pindah dari Banyuwangi ke Malang untuk perawatan lebih lanjut.

Suatu ketika, Ibunda merasa sakit parah dan kami larikan ke RSU Syaiful Anwar. Setelah diperiksa di UGD, dokter memutuskan memindah Ibunda ke ruang 26 (ruang penyakit berat) karena ternyata Ibunda pingsan (koma, anfal). Inilah yang tidak terlupakan: selama perjalanan dari ruang UGD ke ruang 26 sepanjang 200 meter, tidak henti-hentinya dari mulut beliau, keluar suara lantunan ayat-ayat Al-Quran walaupun dengan pengucapan yang tidak sempurna. Lantunan ayat-ayat suci Al-Quran yang tidak terlalu jelas itu bahkan berlangsung selama 2 hari sebelum wafat beliau (semoga Allah mengampuni semua dosa-dosanya).

Saya bertanya kepada istri tercinta, bagaimana kebiasaan Ibunda selama hidup dan dijawab kalau ada waktu luang, di sela-sela mengerjakan urusan rumah tangga di rumah atau saat berjualan di pasar, waktu luangnya diisi dengan membaca Al-Quran. Surat-surat yang sering dibaca adalah Surat Yasin, Al-Mulk, As-Sajdah, Ar-Rahman, Al-Waqi’ah, Al-Muzammil dan tentu saja Al-Fatihah dan Ayat Kursi. Karena seringnya membaca, tanpa disadari lama-lama hafal. Sebagaimana kita, tidak pernah menghafal Al-Quran surat-surat pendek seperti Al-Fatihah, An-Nas, Al-Falaq, Al-Ikhlas, Al-Kautsar, dll. Karena sering mendengar, lama-lama hafal. Kebiasaan menghafal ternyata terbawa sampai pikiran bawah sadar. Sehingga pada saat tidak sadar (pingsan), ternyata pikiran bawah sadar tetap bekerja. Pelajaran pentingnya adalah, lakukan hal-hal baik secara istiqomah maka ia akan membekas selama-lamanya. Subhanallah. Ibunda almarhum, akhirnya dibawa pulang dari Kota Malang dan dimakamkan di Banyuwangi diantar dengan iringan beberapa mobil.

Insyaallah, dengan memiliki kebiasaan mengaji dan menghafal Al-Quran, terbuka bagi kita wafat dalam keadaan husnul khotimah, meninggalkan dunia dalam keadaan baik, karena meninggal dunia dalam keadaaan mulut, pikiran dan hati kita senantiasa menyebut-nyebut nama Allah SwT yang mulia.

Doa agar kita husnul khotimah: Allahumma innii nasaluka husnal khaatimah: Ya Allah, aku meminta kepadaMu, akhir/wafat yang baik. atau Allahumaj’al khaira ‘umurii aakhirahu, wakhaira ‘amali khawatimahu, wa khaira ayyaami yauma alqaaka fiih: Ya Allah, jadikanlah umur terbaik hamba di akhirnya, dan amal terbaik hamba pada penutupnya, dan hari-hari terbaik hamba pada hari bertemu denganMu di dalamnya.

Motivasi Kedua dalam mengaji dan menghafal Al-Quran berasal dari kedua Orang Tua Penulis. Ayahanda Imam Zuhri saat ini berusia 66 tahun dan sangat senang mengaji khususnya setelah Shalat Maghrib dan Subuh. Ibunda Nurul Laila berusia64 tahun. Beberapa tahun lalu, di sela-sela telpon  menanyakan kabar saya dan anak-anak/cucu-cucunya, sering bercerita kalau di usia 60 ini sering menghafalkan beberapa surat Al-Quran. Misalnya, Ibunda berhasil menghafal Al-Quran Surat An-Naba dalam waktu 6 bulan, berikutnya surat Al-Mulk dalam waktu 3 bulan, surat Al-Mursalat dalam waktu 3 bulan dan surat-surat lainnya.

Walaupun usia sudah sepuh, ternyata Ayah dan Ibu semangat mengaji dan menghafal Al-Quran. Saya bertanya pada diri sendiri “Kalau mereka bisa, mengapa saya tidak?”. “Kalau mereka semangat, mengapa saya tidak?”. Pikiran dan perasaan seperti itu sering muncul apalagi bila Ayah dan Ibu menelpon, hampir pasti cerita bagaimana keseruan mereka belajar mengaji dan menghafal Al-Quran. Inilah motivasi kedua penulis untuk belajar mengaji dan menghafal Al-Quran. Jazakumullah khoiron Ayah dan Ibu. Semoga Allah mengampunimu dan mengumpulkan kita semua di surgaNya. Rabbighfirlii waliwaalidayya warhamhuma kama rabbayaani saghiiraa.

Motivasi Ketiga, adalah kawan istri. Seorang wanita yang belum terlalu lancar mengaji (membaca Al Quran), berusia hampir 50 tahun, sangat semangat mengaji dan menterjemahkan Al-Quran. Sampai-sampai, istilah dari istri: “Dia kalau menterjemahkan satu persatu ayat Al-Quran dan merangkainya seperti membaca koran (saking lancarnya)”. Nah, kalau dia yang baru belajar mengaji sudah begitu cepat memahami Al-Quran melalui terjemahnya, bagaimana saya yang sudah bertahun-tahun mengaji tapi belum bisa mengartikan, menterjemahkan apalagi memahami? Bagaimana saya akan sampai pada pengamalan Al-Quran yang Mulia (Al-Quran al Kariim), yang pembacanya akan jadi mulia karena mengamalkan Al-Quran. Kesimpulan saya, ternyata saya malas dan dia lebih rajin. Itu yang membuat dia mengalahkan saya yang lebih dulu bisa mengaji. Report this ad

Motivasi Keempat: Ingin menjadi Manusia Terbaik (The Best People). Siapa yang tidak ingin menjadi manusia terbaik? Pasti semua orang ingin mendapatkannya. Siapakah manusia terbaik itu? Ini jawaban/ hadits dari Nabi kita, Rasulullah SAW: Khairukum man ta’allamal Quran wa’allamahu, yang terbaik di antara kalian adalah yang 1. belajar Al-Quran dan atau 2. mengajarkannya.

Sabda Nabi SAW yang lain adalah’ “Manusia paling baik adalah yang paling bermanfaat bagi orang lain”. Dihubungkan dengan hadits sebelumnya, ternyata manusia terbaik adalah yang mengajarkan mengaji Al-Quran dan mengajarkan mengaji Al-Quran. Ini adalah kegiatan yang Malaikat Jibril dan Nabi Muhammad pernah melakukannya. Nabi Muhammad belajar mengaji Al-Quran (turunnya wahyu dengan sistem talaqqi) dari Malaikat Jibril AS. Selanjutnya Nabi Muhammad SAW mengajarkan Al-Quran kepada para sahabat tercintanya. Dan kegiatan itu berlangsung terus menerus tanpa putus, sejak sekitar 1400 tahun yang lalu, sampai sekarang dan akan datang.  Tidak ada model pembelajaran seperti Al-Quran yang cara membacanya hampir sama sedunia. Allahuakbar.

Motivasi Kelima: Ingin membahagiakan orang tua. Siapa yang tidak ingin membahagiakan orang tuanya? Semua pasti ingin. Cara paling mudah dan murah, menurut saya dengan menjadi penghafal Al-Quran. Hadits Nabi Muhammad SAW menguatkan hal tersebut.

Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Siapa yang membaca Al Qur’an, mempelajarinya, dan mengamalkannya, maka dipakaikanlah mahkota dari cahaya pada hari kiamat, cahayanya seperti cahaya matahari, kedua orang tuanya dipakaikan dua jubah (kemuliaan), yang tidak pernah didapatkan di dunia, keduanya bertanya: mengapa kami dipakaikan jubah ini? Dijawab: “Karena kalian berdua memerintahkan anak kalian untuk mempelajari Al Qur’an” (Hadits diriwayatkan oleh Al Hakim dan ia menilainya sahih berdasarkan syarat Muslim (1/568), dan disetujui oleh Adz Dzahabi)

Motivasi Keenam adalah: Ingin menjadi bagian dari keluarga Allah. Bila menjadi bagian dari keluarga orang kaya, pejabat, presiden, raja, ulama, orang terkenal saja kita senang, apalagi menjadi keluarga Allah, pasti SANGAT SENANG alias SANGAT BAHAGIA. Minta apa saja, pasti diberi. Minta surga, pasti dapat surga tertinggi.

Sabda Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam. “Dari Anas Radhiyallahu ‘anhu Ia berkata bahawa Rasulullah Shallallahu
‘alaihi wasallam bersabda, “Sesungguhnya Allah itu mempunyai keluarga yang terdiri dari manusia.” Kemudian Anas berkata lagi, lalu Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam bertanya: “Siapakah mereka itu wahai Rasulullah. Baginda menjawab: “Ia itu ahli Qur’an (orang yang membaca atau menghafal Al- Qur’an dan mengamalkan isinya). Mereka
adalah keluarga Allah dan orang-orang yang istimewa bagi Allah.

Anda mau kan menjadi bagian dari keluarga Allah? Teruslah belajar mengaji, mempelajari, mentadabburi, menghafal Al-Quran dan mengamalkannya dengan benar dan ikhlas. Begitulah perkataan para ulama bila kita menginginkannya.

.

Referensi: rumushitung.com, rumusdasarmatematika.blogspot.co.id, quipper.com, shareitnow.me, pelajaran.co.id, edu24h.net, stringersize.com, kelaspintar.id

.

This image has an empty alt attribute; its file name is iklan-nempel-di-post-1024x225.jpg

Nah sahabat Nata itulah tentang 6 Motivasi Kuat Mengaji dan Menghafal Al-Quran, jika kamu ingin belajar dengan efektif dan efisien dengan cara bimbel privat di Nata Privat. Guru datang ke rumah siswa dan akan membimbing siswa dalam pembelajaran maupun menjadi partner dalam belajar atau teman dalam mengerjakan tugas-tugas sekolah. Tunggu apalagi segera daftar di 0812-1414-0044. Semangat!

.

Tags: bimbel privat bandung, bimbel privat jakarta, bimbel privat bogor, bimbel privat depok, bimbel privat tangerang, bimbel privat bekasi, les privat bandung, les privat jakarta, les privat bogor, les privat depok, les privat tangerang, les privat bekasi, guru privat bandung, guru privat jakarta, guru privat bogor, guru privat depok, guru privat tangerang, guru privat bekasi, guru les privat bandung, guru les privat jakarta, guru les privat bogor, guru les privat depok, guru les privat tangerang, guru les privat bekasi, guru privat ke rumah, les privat, guru privat, guru les privat, les privat sbmptn, les privat sbmptn, les privat utbk, les privat matematika, les privat kimia, les privat fisika, les privat bahasa, les privat ngaji, les privat tahsin

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *