Hari valentine seharusnya identik dengan kasih sayang dan cinta. Tapi, berbeda dengan mereka yang berada di Kashmir, wilayah konflik antara Pakistan dan India. Valentine 2019 ini, alih-alih mengantarkan kekasih dengan mobil ke tempat romantis, Adil Ahmed Dar memilih untuk menabrakkan mobilnya yang berisi bom ke bus pasukan paramiliter India, di tengah konvoi di wilayah Pulwama, Kashmir.

Kelompok Jaish-e-Mohammed (JeM) mengklaim bertanggung jawab atas serangan tersebut. JeM adalah kelompok militan di Pakistan yang beroperasi di Kashmir. Tujuan kelompok ini: mengambil alih wilayah Kashmir dari India dan menjadikannya sebagai wilayah Pakistan.

Peristiwa ini membuat ketegangan kembali memijar antara India dan Pakistan. India menuding Pakistan menyembunyikan kelompok militan. Di sisi lain, Pakistan merasa tidak terima karena tuduhan tersebut dinilai tak berdasar.

separator - 72 tahun lalu

Konflik antara India dan Pakistan sejatinya sudah berlangsung sejak 1947. Ketika Inggris melepaskan kekuasaannya dari wilayah India, masyarakat di sana terbagi menjadi dua: mereka yang mayoritas hindu membentuk negara India, dan yang mayoritas muslim membentuk Pakistan.

Dan tersisalah Kashmir, sebuah daerah mandiri dengan nama Kemaharajaan Jammu dan Kashmir.

Sebagai daerah yang berdiri sendiri, Kashmir punya nilai tambah: sumberdaya alam yang indah. Secara geografis, Kashmir merupakan lembah yang terletak di ujung barat pegunungan Himalaya. Tanahnya subur, dialiri air lembah, dan dikelilingi gunung-gunung..

Maka, ia menjadi rebutan bagi India dan Pakistan.

Pemimpin Kashmir saat itu, Maharaja Hari Singh, cenderung menginginkan wilayahnya bergabung dengan India. Namun, penduduknya yang mayoritas muslim tidak sepenuhnya sepakat dengan ini. Kelompok-kelompok muslim yang ada di sana ingin mereka bergabung dengan Pakistan. Melihat hal ini, Pakistan berusaha membujuknya.

Lalu terjadilah pertikaian pertama.

Pemerintah Kashmir yang menginginkan wilayahnya masuk ke India, melawan warganya yang kebanyakan muslim yang ingin bergabung bersama Pakistan. Tentu, perseteruan ini ditambah dengan provokasi dari kedua negara yang ingin Kashmir masuk ke wilayahnya. Di satu sisi, Islamabad, Ibukota Pakistan, kabarnya mengirim beberapa kelompok muslim ke Srinagar, ibukota Kashmir. Di sisi lain, Hari Singh yang merasa terancam, meminta bantuan militer kepada pemerintah India.

Bahkan, Singh menandatangani perjanjian dan menyerahkan Kashmir ke India pada 26 Oktober 1947.

Perang pun semakin bergulir.

Kelompok muslim yang berada di wilayah Poonch, Kashmir, melakukan pemberontakan.

konflik kashmir tahun 1947

Poonch, tempat terjadinya konflik (Sumber: Vox via Youtube)

Iya, hal-hal yang dipicu perbedaan agama seperti ini memang sensitif. Dalam ranah yang lebih sederhana, kita akan menemukannya dalam kisah cinta mereka yang berbeda agama. Sejauh-jauhnya LDR adalah yang dipisahkan agama. Ketika si pasangan udah merasa cocok, eh orangtua ngerestuinnya sama yang lain. Pelik memang. Kalau katanya Marcel mah, ‘Tuhan memang satuu~ Kita yang tak samaaaaaa~’

Lalu menangis di bawah shower.

Perang pertama ini sebetulnya telah mencair ketika Amerika Serikat dan Uni Soviet meminta PBB untuk menanganinya. Hingga pada 13 Agustus 1948, dikeluarkan resolusi PBB untuk membagi wilayah Kashmir ini.

Meski sudah terjadi kesepakan pembagian wilayah tersebut, kenyataannya, 17 tahun kemudian muncul konflik kedua. Pakistan kembali melancarkan upaya pemberontakan di wilayah Kashmir dengan nama operasi Gibraltar.

India pun balik menyerang dengan serangan militer balasan yang berpusat di Pakistan barat. Ribuan orang tumbang akibat perang ini.

Setahun berselang dan perang tidak kunjung berhenti. Akhirnya, pada 10 Januari 1966, Amerika Serikat, Uni Soviet, dan PBB menggelar perundingan gencatan senjata di Tashkent (Uzbekistan).

Perang antara India dan Pakistan tidak hanya terjadi di Kashmir saja. Pada 1971, aksi separatis terjadi di Pakistan timur. Di wilayah ini, India membantu kelompok di sana untuk bisa memerdekakan dirinya dari Pakistan.

Wilayah ini pun berhasil lepas dari Pakistan dan menjadi Bangladesh.

bangladesh

Lepasnya wilayah Pakistan Timur menjadi Bangladesh (Sumber: Vox via Youtube)

Berkurangnya wilayah Pakistan membuat negara ini semakin fokus untuk merebut Kashmir. Berbagai tank, tentara, dan pesawat tempur dikerahkan di sepanjang Line Of Control (garis batas wilayah India dan Pakistan).

Aksi-aksi politis juga turut memengaruhi panasnya konflik ini. Pada 1987, India dikabarkan melakukan kecurangan di pemilihan umum Kashmir. Partai yang menang adalah yang mendukung India. Hal ini memicu protes besar dari masyarakat Kashmir. Para warga turun ke jalan sebagai bentuk aksi dan menyatakan kekecewaannya.

Sayangnya, India menangani protes ini dengan cara yang keras.

Alhasil, demonstrasi beranjak semakin besar. Tidak hanya unjuk rasa, kini berbagai kelompok militan Kashmir bergerak dan meminta kemerdekaannya.

Di saat yang sama, Pakistan melihat ini sebagai celah.

Pakistan menawarkan bantuan berupa kelompok-kelompok militan lain. Banyak kelompok muslim radikal yang dikirimkan ke wilayah Kashmir untuk melawan India. Pengiriman kelompok ini terus berlangsung hingga pertengahan 1990-an.

Respon India? Mengirimkan 500 ribu tentara militer ke Kashmir.

Bentrok tidak dapat dihindarkan. Ratusan ribu tentara ini meredam para pengunjuk rasa dan kelompok militan yang ada di sana. Peluru ditembakkan. Rudal beterbangan. Korban berjatuhan. Kashmir pun menjadi daerah yang paling termiliterisasi di dunia. Tahun 1998, kedua negara ini memutuskan untuk melakukan uji coba senjata nuklir.

perang kargil

Perang Kargil (Sumber: Vox via Youtube)

Mei dan Juli 1999 menjadi fase ketiga konflik antarnegara ini.

Kali ini, peperangan terjadi di pegunungan Kargil. Kelompok militan muslim yang didukung Pakistan melintasi perbatasan Kashmir. Mereka merebut sejumlah pos militer India di sana. India melawan balik. Sepanjang musim semi dan panas, India menghujani peluru, bom, dan roket hingga lebih dari 250 ribu peluru.

separator - akhir konflik khasmir

Setelah beberapa babak peperangan, pada 4 Juli 1999, Nawaz Sharif, Perdana Menteri Pakistan memutuskan bertemu dengan Bill Clinton, Presiden AS. Tentu, mereka ketemuan bukan untuk bikin video Tiktok bareng, melainkan kesepakatan Pakistan untuk menarik mundur pasukannya dari LOC.

Akhirnya, perang dinyatakan berakhir.

Tulisan Jason Mandryk dalam Operation World 2013 mengatakan bahwa peperangan melawan pemerintah India, baik yang dilakukan Pakistan maupun kelompok khasmir, telah menghilangkan 40 ribu nyawa. Ditambah dengan 800 ribu warga yang harus mengungsi.

sumber: ruangguru

This image has an empty alt attribute; its file name is iklan-nempel-di-post-1024x225.jpg

Nah sahabat Nata itulah Konflik Kashmir, dan 72 Tahun Pertikaian India dan Pakistan, jika kamu ingin belajar dengan efektif dan efisien dengan cara bimbel privat bandung di Nata Privat. “>partner dalam belajar atau bimbel privat bandung, les privat bandung, guru privat bandung, guru les privat ke rumah bandung, guru privat ke rumah , guru privat ke rumah bandung, guru les privat bandung, les privat murah bandung, tempat les privat di bandung, bimbel bandung, belajar privat bandung, guru ke rumah bandung, guru les bandung

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *