![](https://www.kelaspintar.id/blog/wp-content/uploads/2021/06/pexels-rfstudio-3059750.jpg)
Tubuh kita membutuhkan suatu sistem yang berfungsi untuk mengkoordinasi atau meregulasi seluruh aktivitas tubuh. Dimana, hal tersebut melibatkan beberapa sistem salah satunya adalam sistem saraf. Sistem saraf merupakan sistem yang berfungsi untuk mengirim, menerima, dan menafsirkan impuls dari semua bagian tubuh. Apakah impuls itu dan bagaimana mekanisme penghantaran impuls?
Impuls merupakan rangsangan yang berupa aliran listrik dan merambat pada serabut saraf. Mekanisme penghantaran impuls terjadi secara konduksi yang melibatkan pompa ion Na+ dan K+. Mekanisme ini dapat terjadi karena membran sel saraf bersifat semipermiabel, artinya dapat dilewati oleh ion-ion tertentu.
Adapun mekanisme penghantaran impuls ini, dimulai karena permukaan luarnya bermuatan positif dan bagian dalamnya bermuatan negative. Apabila saraf mendapat rangsangan akan terjadi perubahan muatan. Adanya polarisasi atau perbedaan muatan di dalam dan luar sel saraf terjadi karena perbedaan penyebaran ion pada kedua sisi membran. Konsentrasi ion Na+ di luar sel saraf lebih banyak dibandingkan di dalam saraf, sedangkan konsentrasi ion K+ di dalam sel saraf lebih banyak dibandingkan diluar sel saraf.
Oleh karena itu, ketika datang rangsangan yang kuat, permeabilitas sel terhadap ion Na+ meningkat sehingga Na+ yang berada di luar sel masuk ke dalam sel saraf. Akibatnya muatan dalam sel saraf berubah menjadi positif. Kondisi ini disebut depolarisasi. Proses ini terus terjadi hingga menyebabkan rantai reaksi. Dengan demikian, impuls berjalan sepanjang akson atau disebut sebagai potensial aksi.
Disamping itu, ketika ion Na+ masuk ke dalam sel saraf, ion K+ dengan cepat di transport ke luar sel saraf, akibatnya potensial membran dalam sel saraf berubah kembali menjadi negative. Tahap ini disebut repolarisasi, dimana repolarisasi menyebabkan sel saraf kembali menuju ke keadaan istirahat dan siap untuk menerima rangsangan berikutnya.
Jika repolarisasi terjadi secara berlebihan maka potensial membran dalam sel saraf menjadi sangat negatif dan kondisi ini disebut hiperpolarisasi, yaitu kondisi dimana impuls tidak dapat melewati neuron disebut sebagai perioda refraktori.
Terjadinya potensial aksi menyebabkan impuls sampai di bagian sinapsis, yaitu titik pertemuan antara sel saraf dengan sel saraf lainnya. Impuls saraf akan merangsang pengeluaran suatu molekul yang disebut sebagai neurotransmitter yang disimpan dalam suatu vesikal.
Ketika impuls sampai ke bonggol sinaps, gerbang ion Ca2+ akan terbuka sehingga ion Ca2+ masuk ke dalam sel saraf. Ion Ca2+ akan merangsang dikeluarkannya neurotransmitter ke dalam celah sinaps. Neurotransmitter akan berikatan dengan reseptor yang terdapat di membran postsinapsis. Akibatnya gerbang ion Na+ dan K+ akan terbuka dan potensial aksi akan merambat ke sel saraf berikutnya.
Salah satu contoh neurotransmitter adalah asetilikolin. Enzim asetilikolinesterase mampu menghidrolisis asetikolin menjadi asetat dan kolin sehingga rangsangan tidak terjadi secara terus menerus.
Referensi: rumushitung.com, rumusdasarmatematika.blogspot.co.id, quipper.com, shareitnow.me, pelajaran.co.id, edu24h.net, stringersize.com, gurudigital.id
–
![This image has an empty alt attribute; its file name is iklan-nempel-di-post-1024x225.jpg](https://bimbelprivatbandung.com/wp-content/uploads/2019/05/iklan-nempel-di-post-1024x225.jpg)
Nah sahabat Nata itulah Memahami Mekanisme Penghantaran Impuls, jika kamu ingin belajar dengan efektif dan efisien dengan cara menghadirkan guru ke rumah, salah satunya ada program bimbel privat di Nata Privat. Guru datang ke rumah siswa dan akan membimbing siswa dalam pembelajaran maupun menjadi partner dalam belajar atau teman dalam mengerjakan tugas-tugas sekolah. Tunggu apalagi segera daftar di 0813-2425-3386. Semangat!