3 Dampak Membahayakan Jika Karhutla Kembali Terjadi di Kalimantan dan Sumatra

Artikel ini membahas mengenai beberapa dampak asap akibat kebakaran hutan bagi manusia dan lingkungan.

Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) pada musim kemarau ini, tak menutup kemungkinan akan kembali terjadi lagi pada beberapa titik Pulau Sumatra dan keseluruhan Pulau Kalimantan. Berdasarkan informasi yang dilansir dari tirto.id, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengumumkan selama 7 bulan pertama sejak awal 2019 telah ditemukan sejumlah 425 titik panas di 6 provinsi di Indonesia. Tercatat pula seluas 27.683 ha hutan dan lahan terbakar. Kondisi ini tentu mengganggu beragam aspek kehidupan, bagi manusia dan lingkungan. Hal apa sajakah yang dapat mengancam? Simak ulasan berikut. 

1. Mengganggu Kesehatan

Asap kebakaran dengan gas karbon monoksida, karbon dioksida, dan nitrogen oksida mengandung banyak partikel kimia seperti nikel dan kromium mampu berdampak pada jenis-jenis penyakit berikut ini:

  • Gangguan penglihatan

Gangguan penglihatan (Sumber: idntimes.com)

Adanya asap membuat gangguan penglihatan seperti pandangan kabur yang berisiko besar pada terjadinya kecelakaan bagi pengguna jalan raya. Lebih lanjut, jika seseorang banyak berada di luar ruangan dan secara intens terkena asap, maka akan terjadi kondisi mata kering, gatal, bengkak, kemerahan (peradangan permukaan mata), atau bahkan robek pada bagian kornea. Menurut Dr. James Pan, ahli oftalmologi (studi yang mempelajari penyakit mata) asal Singapura, beberapa gangguan penglihatan tersebut tidak menutup kemungkinan untuk dialami secara permanen pada seseorang.   

  • Sesak nafas dan infeksi saluran pernapasan akut (ISPA)
Dampak Karhutla- Sesak nafas dan ISPA

Sesak nafas dan ISPA (Sumber: inews.id)

Paparan kabut asap secara terus-menerus dapat menyebabkan penyakit pada saluran pernafasan seperti infeksi saluran pernafasan (ISPA), asma, serta penyakit paru obstruktif kronik. Lemahnya sistem kekebalan membuat tubuh tidak bisa menolak partikel halus yang dikenal dengan PM2,5 dan masuk dari paparan asap ke saluran pernapasan. Imbas dari partikel ini tak hanya sekadar gangguan pernafasan, tetapi juga risiko penyakit jantung dan stroke. 

  • Iritasi kulit
Dampak Karhutla- Iritasi Kulit

Ilustrasi iritasi kulit (sumber: hellosehat.com)

Kabut asap mengandung konsentrasi tinggi polutan udara yang dapat memengaruhi kulit seseorang. Adanya zat kimia mengendap di atas kulit dan menimbulkan alergi khususnya bagi mereka yang rentan, yaitu orang-orang dengan eksim. Sementara, bagi yang mereka yang bebas eksim juga dapat mengalami iritasi. akibat tidak terbiasa dengan paparan partikel yang menempel pada bagian epidermis. 

2. Menghambat Aktivitas Masyarakat

Selain masalah kesehatan, kabut asap hasil dari kebakaran hutan dan lahan juga menganggu beberapa aktivitas masyarakat, di antaranya: 

  • Gangguan jadwal penerbangan
Dampak Karhutla- Penerbangan Terganggu

Penerbangan terganggu (sumber: tribunnews.com)

Telah tercatat ratusan rute penerbangan di bandar udara berbagai kota seperti Banjarmasin, Pekanbaru, Palembang, Ketapang, Pangkalan Bun, dan lainnya terpaksa ditunda bahkan dibatalkan. Dilansir dari borneonews.co.id, bahwa angka jarak pandang ideal penerbangan untuk berangkat (take off) maupun pendaratan (landing) yaitu 2.200 meter. Sementara kondisi jarak pandang yang terjadi hanya mencapai ratusan meter.

  • Kegiatan sekolah terganggu
Dampak Karhutla- Kegiatan Sekolah Terganggu

Siswa-siswa menggunakan masker di sekolah (sumber: beritagar.id)

Aktivitas sekolah di sekitar lokasi karhutla terpaksa harus diberhentikan sementara (diliburkan) agar tak membahayakan kesehatan anak-anak saat menuju sekolah. Apalagi, pada dasarnya menurut Prof. Jonathan Grigg dari Universitas Queen Mary, London bahwa paru-paru anak-anak sangat rentan, sebab masih dalam tahap berkembang. Oleh karenanya, kini pihak sekolah menyerahkan pada orang tua untuk melakukan pengawasan aktivitas belajar anak di rumah selama libur akibat dampak asap. 

3. Kerusakan Bumi

Di luar efek pada kesehatan dan gangguan aktivitas masyarakat, karhutla juga memiliki potensi untuk membuat kerusakan pada kondisi bumi, di antaranya:

  • Terjadi perubahan iklim
Dampak Karhutla - Perubahan Iklim

Perubahan iklim (sumber: beritagar.id)

Tersebarnya asap dan emisi gas pemanasan global serta perubahan iklim, meningkatkan kandungan CO2 dalam angkasa. Oleh karenanya, lapisan ozon akan terkikis. Padahal, lapisan ozon ini berfungsi sebagai pelindung bumi dari radiasi sinar matahari. Dengan begitu, suhu bumi akan meningkat. Menurut LSM bidang lingkungan, WALHI, apabila terjadi kebakaran dalam waktu bersamaan maka suhu bumi dapat naik minimal sebesar 4 derajat celcius. Kondisi panas ini berpeluang mencairkan seluruh es di kutub utara maupun selatan yang berujung pada banjir skala besar.

Meningkatnya kandungan CO2 dalam angkasa akan semakin mengisi lapisan ozon. Lapisan ozon ini berfungsi sebagai pelindung bumi dari radiasi sinar matahari dan juga serangan benda langit. Bisa terbayang bukan betapa mengerikan dampak yang akan dirasakan? Namun, sebelum itu terjadi, ozon yang terkikis akan semakin meningkatkan suhu bumi. Udara menjadi sangat panas dan tidak nyaman. Pemanasan yang ditimbulkan juga berpeluang mencairkan seluruh es di kutub utara maupun selatan. Bila itu terjadi maka banjir skala besar tidak lagi dapat dihindari.

  • Terancamnya flora dan fauna
Dampak Karhutla-Terancamnya Flora dan Fauna

Terancamnya flora dan fauna (sumber: sumatraberita.com)

Bumi yang sehat tergambarkan pada kondisi hutan yang baik, karena memiliki peran penting dalam kelangsungan kehidupan flora dan fauna. Karhutla yang terjadi kini membuat habitat yang sebelumnya asri menjadi turut musnah, hewan-hewan dan pepohonan pun ikut terbakar. Tentunya, hal ini mengganggu keseimbangan bumi sebab cadangan udara bersih yang diproduksi dari hutan menjadi berkurang. 

3. Krisis air bersih

Dampak Karhutla- Krisis Air Bersih

Krisis air bersih (sumber: liputan6.com)

Proses penyaringan air bersih yang dilakukan oleh batu-batuan di dalam tanah akan menjadi terhambat apabila terdapat karhutla. Alih-alih dapat dikonsumsi, justru air berubah keruh akibat tercampur dengan tanah pasca kebakaran. Banyak orang tidak memikirkan mengenai dampak ini. Karhutla dinilai sebagai bencana yang kecil, kebakaran hutan sebenarnya memberikan dampak sangat luas dan besar untuk kehidupan bumi.

sumber: raungguru

This image has an empty alt attribute; its file name is iklan-nempel-di-post-1024x225.jpg

Nah sahabat Nata itulah 3 Dampak Membahayakan Jika Karhutla Kembali Terjadi di Kalimantan dan Sumatra, jika kamu ingin belajar dengan efektif dan efisien dengan cara bimbel privat bandung di Nata Privat. “>partner dalam belajar atau bimbel privat bandung, les privat bandung, guru privat bandung, guru les privat ke rumah bandung, guru privat ke rumah , guru privat ke rumah bandung, guru les privat bandung, les privat murah bandung, tempat les privat di bandung, bimbel bandung, belajar privat bandung, guru ke rumah bandung, guru les bandung

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *