jurusan Filsafat -Dian Sastrowardoyo

Artikel ini memberikan informasi seputar jurusan Filsafat serta meluruskan stereotip yang melekat pada mahasiswa jurusan Filsafat.

Aristoteles, Plato, Socrates, dan lainnya memang hanyalah sebagian dari nama-nama filsuf besar yang cukup terasa asing dari telingamu, bukan? Tapi, kalau nama Dian Sastro tentu kamu sering dengar, dong? Aktris dan selebriti multitalenta ini ternyata memiliki gelar S1, Sarjana Humaniora dari jurusan Filsafat, lho. 

Khusus di Indonesia, setidaknya terdapat lebih dari 70 institusi pendidikan tinggi termasuk universitas yang memiliki jurusan Filsafat untuk jenjang S1. Angka ini terbilang cukup besar untuk sebuah program studi yang kurang diminati pada pilihan jurusan di SBMPTN 2019.

Berbagai stereotip pun muncul dan melekat pada mahasiswa jurusan Filsafat, seperti akan sulit mendapatkan pekerjaan, rawan menjadi ateis, dan stereotip lainnya. Tidak jarang, beberapa bahkan mempertanyakan kegunaan belajar ilmu filsafat. Padahal, stereotip itu sendiri terbentuk atas keterbatasan informasi seseorang terhadap suatu hal (Madon, 2006). Nah, biar kamu nggak terus-terusan salah pemahaman sama jurusan Filsafat, mendingan cari tahu info yang benarnya di bawah ini, yuk.

Ibu Berbagai Ilmu

jurusan Filsafat- dikenal sebagai jurusan ibu dari segala ilmu

(Sumber: backerkitt.com by Aeon)

Diperkirakan pada tahun 600-an sebelum Masehi, filsuf pertama, Thales dikenal sebagai seorang insinyur. Filsuf lainnya seperti Plato dan Aristoteles, menjadi figur penting dalam penemuan dan perkembangan dari berbagai ilmu pengetahuan, seperti matematika, biologi, zoologi, etika, hingga matematika. Oleh karena itu, tidak heran apabila ilmu filsafat dijuluki sebagai mother of all sciences atau ibu dari segala ilmu.

Berangkat dari bahasa Yunani (philosophia) yang memiliki pengertian “love of wisdom”, filsafat mengajarkan untuk bertindak bijaksana dalam berpikir. Dengan mempelajari filsafat, kamu akan dilatih untuk memaksimalkan logika serta pikiranmu. Berpikir secara mendalam dan terstruktur dalam menjawab sebuah permasalahan atau pertanyaan, merupakan hal wajib untuk mahasiswa filsafat.

Belajar tentang apa sih? Apa iya akan jadi sia-sia?

mata kuliah jurusan filsafat

(Sumber: cdn.dribbble.com)

Pembicaraan mengenai eksistensi diri, fenomena yang terjadi di sekitar, hingga pengertian rindu, bisa kamu dapatkan di bangku perkuliahan. Nggak ketinggalan, pembahasan hak asasi manusia dan hewan juga diperbincangkan. Kamu juga akan mendapatkan teori dasar dari berbagai disiplin ilmu lain, seperti ekonomi, hukum, seni, politik, sastra, hingga akal budi. Topik mengenai multikulturalisme serta pluralisme juga menjadi mata kuliah wajib yang perlu kamu ikuti.

Isu-isu sosial yang sedang ramai diperbincangkan juga dibahas dan dijadikan bahan analisis lho. Seperti apa sih contoh konkretnya? Dikutip dari web Fakultas Filsafat UGM, tiga mahasiswa mereka meneliti tentang akun media sosial Instagram, Lambe Turah, dengan teori filsafat komunikasi. Bahkan, hasil dari penelitian tersebut dipresentasikan pada seminar nasional yang diselenggarakan oleh Komisi Penyiaran Indonesia (KPI).

Contoh lainnya apa lagi sih?

“Pernah waktu itu menganalisis budaya bahasa kasar seorang influencer di era milenial dengan target pasar generasi Zen,“ jelas Wita, mahasiswa jurusan Filsafat UI. “Penelitian itu dibuat untuk tugas mata kuliah Filsafat Budaya.”

“Kalau di kelas Metafisika, gue dikasih tugas buat jelasin apa itu rindu. Nah, kalau di kelas Etika Terapan, ada topik tentang euthanasia atau suntik mati. Pembahasan itu seru banget, karena anak-anak diminta untuk merespons kasus, di mana ada seorang pasien yang punya hak untuk mati,” tuturnya.

Mengerjakan tugas atau penelitian seperti itu membutuhkan pemikiran kritis dan logis, kemampuan menulis yang baik, serta merespons permasalahan berdasarkan fakta dan data. Kemampuan-kemampuan inilah yang menjadi kelebihan dari mahasiswa jurusan Filsafat. Jelas, dong. Ilmu dan pengetahuan yang didapatkan tidaklah sia-sia ya. So, cobalah mulai sekarang untuk membuang stigma seperti itu, ya.

Habis lulus, apa iya sulit dapat kerja?

prospek kerja jurusan filsafat

(Sumber: nytimes.com)

Memiliki pengetahuan teori dari hampir semua disiplin ilmu, memberikan keleluasaan bagi para lulusan jurusan Filsafat dalam dunia kerja. Berbagai bidang pekerjaan, seperti hukum, pendidikan, media, dan bidang lainnya terbuka untuk mahasiswa Filsafat.  “Di jurusan Filsafat ‘kan dilatih untuk berargumen, itu bisa jadi bekal buat kita sih, punya kemampuan public speaking yang baik,“ tutup Wita.

Masih ragu untuk masuk jurusan Filsafat karena khawatir sulit dapat kerja? Biar kekhawatiranmu terhempas jauh, kamu perlu tahu info penting nih. Jauh pada tahun 1986, artikel dari New York Times memberitakan bahwa lulusan Filsafat akan sangat dibutuhkan di masa depan. Kemampuan mereka diperlukan untuk mengembangkan teknologi AI (artificial intelligence) agar semakin sempurna. Semakin berkembangnya teknologi, tidak menutup kemungkinan bahwa peluang lapangan kerja bagi lulusan Filsafat semakin besar pula. 


sumber: ruangguru

This image has an empty alt attribute; its file name is iklan-nempel-di-post-1024x225.jpg

Nah sahabat Nata itulah Jurusan Filsafat, jika kamu ingin belajar dengan efektif dan efisien dengan cara menghadirkan guru ke rumah, salah satunya ada program bimbel privat bandung di Nata Privat. Guru datang ke rumah siswa dan akan membimbing siswa dalam pembelajaran maupun menjadi partner dalam belajar atau teman dalam mengerjakan tugas-tugas sekolah. Tunggu apalagi segera daftar di 081214140044. Semangat!

Tags: bimbel privat bandung, les privat bandung, guru privat bandung, guru les privat ke rumah bandung, guru privat ke rumah , guru privat ke rumah bandung, guru les privat bandung, les privat murah bandung, tempat les privat di bandung, bimbel bandung, belajar privat bandung, guru ke rumah bandung, guru les bandung



Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *